Gunung Sadahurip di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten
Garut, Jawa Barat, merupakan tumpukan lava yang mengeras. Dengan
demikian, secara ilmiah gunung ini tidak bisa disebut sebagai
peninggalan bersejarah berupa piramida.
"Ini bisa dibuktikan
dengan ditemukannya batu-batuan dari lava yang mengeras dan menjadi
fosil di gunung itu," kata Pengurus Ikatan Ahli Geologi Indonesia,
Sujatmiko, dalam seminar "Tidak Ada Piramida di Gunung Sadahurip" di
Gedung Korpri, Garut, Selasa (14/2/2012).
Sujatmiko menyarankan
agar pemerintah tidak meneruskan penelitian di Gunung Sadahurip yang
berbentuk seperti piramida itu karena berdasarkan kajian tidak ada
kaitan nilai sejarah peradaban manusia. Ia menjelaskan, gunung tersebut
seperti gunung api purba yang sudah menjadi fosil sehingga tidak bisa
disebut sebagai gunung yang terbentuk oleh manusia dengan peninggalan
piramida bersejarah.
Gunung Sadahurip yang diperkirakan berusia
dua hingga lima juta tahun, kata Sujatmiko, terbentuk akibat adanya
magma yang tidak meletus. Magma itu mendorong perut bumi, selanjutnya
lava yang keluar membentuk permukaan bumi menyerupai gunung. "Tidak ada
kaitan dengan peradaban prasejarah, tetapi kalau penasaran, silakan
lanjutkan penelitian," katanya.
Pendapat yang sama disampaikan
anggota staf Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Binarko,
yang menjadi peserta dalam seminar itu. Ia menyatakan bahwa Gunung
Sadahurip merupakan gunung biasa yang terbentuk secara alami dari lava
yang menumpuk menyerupai gunung.
Menurut dia, setiap kali magma
keluar dari perut bumi terdapat berbagai kandungan, seperti logam
berharga dan kandungan emas di kawasan Gunung Sadahurip. Adanya
kandungan yang berharga itu membuat Binarko khawatir bahwa penyebaran
isu soal adanya piramida justru dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok yang
ingin mengambil keuntungan. "Lebih baik distop, tetapi kalau memang
merasa penasaran, silakan saja lakukan penelitian yang sesuai prosedur
dan mengantongi izin," katanya.
Budayawan Usep Romli yang menjadi
pembicara dalam seminar itu berharap pemerintah tidak terbuai isu
peninggalan bersejarah sehingga meninggalkan tugas pokok sebagai pelayan
masyarakat. "Kalau terus-terusan konsentrasi dengan isu gunung piramid,
saya khawatir tugas pokok dan fungsi pemerintah sebagai pelayan
masyarakat terlupakan," katanya.
Berkembangnya informasi adanya
peninggalan bersejarah di Gunung Sadahurip berasal dari Staf Khusus
Presiden Bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial, Andi Arief, yang
kemudian membentuk Tim Bencana Katastropik Purba. Tim ini menduga ada
bangunan berbentuk piramida yang usianya lebih tua dari Piramida Giza di
Mesir.
dikutip dari : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment sepuasnya gan. Negara Demokrasi..