Sudah lama Penarol tidak berjaya di ajang Copa Libertadores. Terakhir klub Uruguay tersebut menjadi juara pada musim 1987. Itu berarti 24 tahun lalu! Saat itu Penarol menaklukkan klub asal Colombia, America de Cali. Di antara ribuan penonton yang menyaksikan final 1987, ada Diego Forlan yang ketika itu masih anak-anak. Striker Atletico Madrid dan timnas Uruguay tersebut sangat terkesan terhadap atmosfer final. Dia pun menjadikan Penarol sebagai klub pujaannya.
”Saya ingat ketika itu saya masih kecil dan tidak bisa melihat apa pun dari tribun karena Centenario benar-benar dipenuhi penonton,” kenang Forlan seperti dikutip Goal. Forlan berencana menyaksikan final antara Penarol dan Santos pagi ini. ’’Sungguh luar biasa bisa hadir di final lainnya, mengingatkan akan memori pada 1987,’’ katanya.
Forlan memang bukan fans biasa. Dia adalah anggota kehormatan Penarol. Mantan pemain Manchester United itu terdaftar sebagai anggota Penarol yang ke-40 ribu. Penasbihan Forlan sebagai anggota kehormatan Penarol dilakukan di museum Stadion Centenario pada Senin lalu (13/6). Acara tersebut dihadiri ayahnya, Pablo Forlan, yang juga legenda sepak bola Uruguay. Sebagai anggota kehormatan, Forlan mendapatkan kostum berwarna emas dan kuning dengan nama serta nomor yang dicetak di punggung. Itu sangat berarti bagi Forlan yang sejatinya malah tidak pernah bermain untuk Penarol.
Pemain sekaliber Diego Forlan saja merupakan fans berat Penarol. Apalagi masyarakat Uruguay sendiri. Dan uniknya lagi, terdapat 2 pemain Indonesia yang dipinjam oleh Atletico Penarol. Yakni Syamsir Alam dan Reffa Money dari Tim S.A.D. Gue bangga juga sih soalnya Reffa Money temen gua waktu SMA. Gue inget banget waktu Reffa ditanyain Pelatih futsal gue namanya Coach Nur Yahya, " Siapa nama gurumu Fa ? ". Reffa jawab, " Ga tau pak, Ga kenal ". Hahaha ^^ Lucu banget loe Fa
( Syamsir Alam & Reffa Money )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment sepuasnya gan. Negara Demokrasi..